Informer: Kurs Valas Forex

Minggu, 26 September 2010

Memilih Jenis Bukti Audit

 
     Ketika melakukan audit, auditor menerapkan proses yang cukup sistemik untuk menetapkan dan mengevaluasi bukti bukti mengenai sejumlah informasi yang terkait dengan kesatuan ekonomi. Hal itu lebih diarahkan untuk mencapai kesesuaian antara jumlah informasi dengan persyaratan sesuai standar lapangan.
     Tentunya, sebagai dasar untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan yang diperiksa, auditor harus mengumpulkan bukti bukti dalam pemeriksaannya. Meski catatan kwitansi menyediakan bukti pemeriksaan yang cukup mendukung pendapat auditor, namun catatan tersebut bukan satu satunya bukti pemeriksaan yang dapat diandalkan.
     Pengumpulan bukti pemeriksaan bias diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap objek yang diperiksa, wawancara serta melalui berbagai sumber di luar pemeriksaan klien.
     Standar pekerjaan lapangan ketiga menyatakan: “bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan.”
     Setidaknya untuk melengkapi prosedur dalam memperoleh bukti audit., auditor dapat memperoleh beberapa jenis bukti bukti pemeriksaan, antara lain:
1. Bukti analitis
2. Bukti dokumentasi,
3. Konfirmasi
4. Pertanyaan tertulis
5. Bukti matematis
6. Bukti lisan
7. Bukti fisik
8. Bukti elektronik
1. Bukti analitis.
     Bukti analitis merupakan bukti yang diperoleh melalui perbandingan dan hubungan data untuk menentukan apakah saldo perkiraan yang ditunjukkan cukup masuk akal. Misalnya: antara total pendapatan dengan Return on Assets (ROA). Tingkat keandalan bukti analitis ini tergantung pada relevansi data yang diperbandingkan. Sebagai gambaran, jika tidak ada perubahan yang signigikan dari segi sifat maupun ukuran kegiatan operasi perusahan dan factor lainnya dari tahun tahun yang lain, suatu perbandingan historis penjualan bulanan dengan data penjualan bulanan periode sekarang dapat menghasilkan bukti analitis mengenai kewajaran total pendapatan yang dilaporkan untuk periode sekarang.
     Untuk perkiraan tertentu yang tidak materiil, cukup dengan mengandalkan bukti analitis. Selanjutnya untuk perkiraan perkiraanyang lain,bula bukti analitis menunjukkan bahwa suatu saldo perkiraan cukup beralasan maka jenis bukti pemeriksaan yang lain dapat dikurangai.
     Dalam beberapa hal, bukti analitis juga digunakan untuk memisahkan perkiraan atas transaksi yang harus diselidiki lebih lanjutguna membantu dalam memutuskan apakah penyelidikan tambahan masih perlu diperlakukan. Sebagai contoh, perbandingan antara jumlah biaya reparasi tahun sekarang dengan tahunlalau dan penyelidikan perbedaan yang terjadai untuk menentukan penyeban kenaikan atau penurunan jumlah biaya yang dimaksud.
     Ketersediaan bukti analitis harus sudah siap semenjak awal pemeriksaan untuk membantu memutuskan perkiraan mana yang tidak memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Bukti mana yang dapat dikurangai dan pada bagian mana yang harus dilakukan penyelidikian secara lengkap.
2. Bukti dokumentasi,
     Bukti dokumentasi secara umum dimaksudkan sebagai pembuktian, yaitu dokumen dan catatatn klien yang memperkuata informasi yang tercatnum dalam laporan keuangan, contohnya:
- Notulen rapat dewan komisaris,
- Perjanjian leasing,
- Kontrak kerja
- Dan rekening Koran
     Dokumen yang berasal dari pihak intern maupun pihak ekstern disimpan dalamfile klien dan akan diberikankeapda auditor atas permintaan penyelidikan oleh auditor tersebut.
     Penentuan utama apakah auditor dapat menerima suatu dokumen sebagai bukti yang dapat diandalkan adalah terkait dengan apakah dokumen tersebut berasal dari eksternal maupun internal. Bila dokumen berasi dariinternal, dalam hal apakah dokumen tersebut dibuat dan diproses dalam kondisi struktur internal control yang baik akan menjadi dasar pertimbangangan bagi auditor dalam menentukan layak atau tidaknya dokumen tersebut digunakan sebagai bukti. Jika konsisi struktur internal control perusahaan lemah maka dokumen tersebut dapat digunakan sebagai bukti andal.
     Dokumen yang bersal dari dalam perusahaan klisen dan disimpat tanpa pernah diberikankepada pihak luar. Contohnya, tembusan faktur penjualan laporan penerimaan barang,permintaan pembelian, bukti pengiriman barang dan lain lain.
Dokumen yang berasal dari luar (ekstern) perusahaan, antara lain:
1. Formulir pesanan pelanggan,
2. Faktur penjualan
3. Bukti pajak
4. Rekening Koran
     Bukti ang diperoleh dari luari ini umumnya lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan yang brasal dari dalam perusahaan klien. Tingkat keandalan bukti ini meningkat manakala dikirim secar langsung kepada auditor oleh pihak luar.
3. Konfirmasi
     Konfirmasi termasuk bukti dokumentasi yang melibatkan jawaban langsung secara tertulis oleh pihak ektiga atas permintaan khusus berdasarkan fakta fakta yang sesungguhnya. Konfirmasi yang diperoleh secra langsung oleh auditor dari pihak ketiga yang independen umumnya memiliki tingkat keandalan yang lebih tinggi. Akan tetapi biaya konfirmasi ini relative cukup mahal dan kurang menyenangka bagi pihak pihak yang diminta. Oleh karena itu, konfirmasi ini tidak dilakukan pada setiap kesempatan.
     Standar pemeriksaan mengharuskan auditor untuk mendapatakan bukti konfirmasi terhadap piutan dagan apabila mungkin dan masuk akal untuk dilaksanakan ( practical and reasonable). Persyaratan ini ditekankan oleh AAICPA karena piutang dagang biasanya menyajikan saldo yang signifikan pada laporan keuangan dan konfirmasi merupakan bukti yang sangat diandalkan bagi perkiraan tersebut.
4. Pertanyaan tertulis
     Pernyataan tertulis (written representative) merupakakan pernyataan yang ditandatangani oleh orang yang bertanggung jwab dan mengetahui sesuatu hal yang perlu ditegaskan. Berbeda dengan konfirmasi, jenis bukti ini dapat berasal dari dalam maupun dari luara perusahaan. Selain itu, bukti ini mungkin lebih bersifat subjektif atau pendapat pribadi seseourang mengenai sesuaitu hal dari pada informasi yang sebenarnya.
     GAAS mengharuskan auditor untuk mendaptakan pernyataan tertulis ari manajemen guna memenuhi standar pekerjaan lapangan. Pernyatan ini dapat mengungkapkan informasi yang tidak ditunjukkan dalam catatan akuntansi seperti adanya ketidakpastian (contingencies) yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut,
5. Bukti matematis
     Bukti matematis berasal dari perhitungan kembali yang dilakukan oleh auditor dan membandingkannya dengan hasil perhitungan yang dibuat oleh klien. Pengecekan kembali ini dimaksudkan untuk menguji ketelitian klien dalam perhitungan matetmatis. Bukti matematis yang berasal dari auditor dapat diandalkan, biayanya relative lebih murah dan dapat dijadikan dasar bagi auditor dalam mengambil kesimpulan tentang penegasan mengenai penilaian ataupun pengalokasian.
6. Bukti lisan
     Selama pemeriksaan, auditor menerima jawaban untuk berbagai pertanyaan yang dikemukakan kepada standar pegawai klien. Bukti lisan ini tidak dapat diandalakan dengan sendirinya. Nilainya banyak tergantung kepada pengarahan auditor dalam mendapatkan bukti bukti tersebut. Apabila bukti lisan memegang peranan penting dalam kepututsan, submer, sifat dan tanggal diperolehnya bukti tersebut harus didokumentasikan pada kertas kerja auditor. Jika diperoleh dari pihak manajemen, auditor dapat meminta bukti lisan terseubt diperkuat dengan tulisan berupa surat pernyataan manajemen.
7. Bukti fisik
     Bukti fisik merupakan bukti yang diperoleh dari pemeriksaan fisik atas penyelidikan terhadap aktiva ayng berwujud. Bukti ini sering dikaitkan dengan persediaan dank as, tetapi juga dapat dilakukan untuk pemeriksaan surat berharga, wesel tagih dan aktiva berwujud lainnya. Misalnya: auditor akan memeperoleh infromasi langsung mengenai keberadaan penerimaan kas yang belum didepositokan, persediaan dan unsure unsure asset tetap dengan cara pengujian dan pemeriksaan. Bukti fisik dapat membantu dalam emnentukan kualitas atau kondisi asset yang berhubungan dengan penegasan penilaian atas pengalokasian.
8. Bukti elektronik
     Bukti elektronik merupakan alat bukti yang digunakan oelh auditor sebagai dasar dalam memberikan pendapat tentang penegasan. Bukti elektronik mencakup antara lain: penggunaan computer, scanner, sensor, magnetic media dan alat-alat elektronik lainnya ayng berkaitan dengan penciptaan, manipulasi, transmisi dan penerimaan data elektronis. Walaupun akhir akhir ini system pemrosesan data elektronik telah secara luas digunakan dalam akuntansi, auditor tetap mempercayakan sebagian besar kemampuan system menghasilkan bukti dalam format tradisional seperti dokumen cekta, jurnal, buku besar dan laporan lainyang dihasilkan oleh computer.
Sumber: Majalah IAPI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Informer Forex: Komoditi dan Indeks